Home

Ada yg datang.......
Dan aku tak berani keluar....
Mati. Semua sudah mati. Hanya aku yg tersisa.

Tok. Tok. Tok

Suara itu datang kembali. Tapi tak ada yg datang.
Apakah dia tau aku disini ? Apakah dia sedang mempermainkanku ?

Apa yg harus kulakukan ?
Keluar ? Aku pasti mati. Tapi aku tak mungkin terus berada disini.

Dan saat itu aku sadar. Apapun yg kulakukan aku akan tetap mati...

Duk. Duk. Duk

Sekarang suara sepatu melangkah....
Dia datang.
Dan aku mempersiapkan apa yg terjadi...

Krieekk

Pintupun terbuka dengan sendirinya

Wusshhh

Angin menyambutku...
Dan. Bau darah.

Tapi tak ada siapapun..
Tanpa sadar aku melangkah mundur.
Tak ada siapapun dan apapun...
Dimana dia ?
Apa ini jebakannya ?

Apakah aku harus maju ? Atau ttp disini ?

"Hai"
Aku terdiam. Fakta bahwa suara itu berasal dari belakangku. Tunggu. Belakang ?
Aku melotot kaget...
Membeku ditempat tanpa tau harus melakukan apa..
Lari! lari!. Aku harus lari. Tapi kaki ini tak mau bergerak sama sekali seolah membeku.

"Kau takut padaku"

Kali ini suara itu bukan lagi dibelakangku tapi diatas...
Aku menghela napas lega. Lega bahwa setidaknya dia tak lagi dibelakangku.

"Kau takut padaku"
Suara itu kembali terdengar. Sial. Dan aku tak berani bergerak.

"Kau..."
"DIAMMM!!!!"
Aku berteriak. Tak sanggup mendengar suara itu lagi....

1 menit. 2 menit.

Tak ada apapun.
Apakah dia pergi ?
Tidak, tidak mungkin.
Dia pasti bersembunyi.
Aku tidak boleh termakan jebakannya.
Aku mengarahkan pandanganku ke segala arah di ruangan ini. Dan menengok perlahan ke arah belakang dan atas.

Kosong.

Aku melangkah perlahan. Mau menutup pintu.

Grepp!!!!

Aku tertahan. Fakta bahwa dia memegang tanganku. Mencegah aku menutup pintu... dan.

"Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

Aku berlari. Ke manapun. Jauh darinya. Walau aku tau itu sia sia. Aku menggeleng pelan terus sambil berlari. Tidak. Aku tidak boleh menyerah. Aku harus hidup. Aku tidak boleh kalah. Setelah berlari yg entah untuk berapa menit atau jam. Aku berhenti. Mengatur napasku. Merosot kebawah. Istrirahat. Yap. Istirahat sebentar tak akkan ada yg terjadi bukan ?.

Aku mengedarkan pandanganku. Mengamati sekitarku. Asing. Aku tak tau ini dimana. Bahkan lantai berapa. Fakta bahwa rumah ini besar seperti istana. Mungkin. Mungkin aku bisa lolos. Kalau aku bersembunyi di tempat yg jauh dan sulit. Pasti banyak ruang tersembunyi di rumah ini.

Aku bangkit. Melanjutkan perjalanan mencari tempat persembunyian.

Dan satu pikiran menghentakku. Seberapa keras aku berlari. Seberapa pintar aku bersembunyi. Dia pasti menemukanku. Dan pada akhirnya aku menangis.

Jadi. Aku akan mati disini. Sendirian.

Tap tap tap.

Aku melotot. Suara langkah. Dia datang. Tidak. Tidak. Aku mundur perlahan.

Taptaptaptap

Semakin mendekat dan dia berlari. Aku menutup mataku..

Greppp!!!!

"Aaaaaaaaaa, pergiiiiii. Aku mohon. Aku tak tau apa apa."
"Hey hey. Tenang tenang. Ini aku. Han. Han.!!!"
"Tidak tidak. Aku mohon. Pergi. Pergiiii!!!!!!!"
"Han ini aku. Aku mohon. Buka matamu. Kau kenapa ?. Hannn"

Aku menggeleng. Mengabaikan semua perasaan familiarku. Tidak. Bisa saja dia menyamar kan.

"Han. Please. Buka matamu. Ini aku."

Aku membuka mataku perlahan. Menampilkan sosok tinggi tampan dengan raut wajah khawatir.

Grepp!!!

Aku memeluknya. Sangat erat. Takut ini hanya mimpi.

"Han. Tenanglah. Aku disini. Kita pergi dari sini ya"

Aku mengangguk pelan di pelukannya

"Kenapa kau bisa disini ?"

Aku membuka suaraku setelah sekian lama diam. Masih tidak percaya dia ada disini. Ini tanda aku akan selamat kan.

"Aku menghubungimu. Tapi kau tak menjawab. Lalu aku pikir kau sibuk. Tapi itu terlalu lama untuk orang yg malas sepertimu sibuk. Aku mulai khawatir. Aku ke rumahmu. Tapi tak ada siapapun. Dan itu membuatku makin khawatir. Aku mencarimu Han. Kemana mana. Tapi kau tak ada."

Dia menjawab diakhiri dengan senyuman lembut. Tanpa sadar aku ikut tersenyum. Aku mengeratkan pegangan kami. Takut dan diwaktu bersamaan aku tau aku akan baik baik saja. Setidaknya.

"Lalu bagaimana kau tau aku ada disini ?"

Aku menatapnya. Penasaran. Fakta bahwa tak ada siapapun yg tau aku disini. Dan juga fakta bahwa rumah ini jauh dari peradaban. Dia berhenti dan itu otomatis membuatku berhenti juga karna kami berpegangan tangan dengan posisi dia di depanku

"Apakah itu penting ?. Yang terpenting aku ada disini kan ?"

Aku menyerngit bingung. Nada suaranya berubah. Dan dia menekankan setiap kata.

"Anni. Tapi aku hanya penasaran bagaimana kau bisa masuk dan menemukanku. Rumah ini kan luas."

Dia menoleh. Menjajarkan wajahnya denganku. Tersenyum kecil dan aku ikut tersenyum. Dia mengusap pundakku pelan seolah memberi kekuatan.

"Love is strong dear. Bahkan jika di lautan. Aku ttp bisa menemukanmu. Puas ?"

Aku mengangguk pelan sekaligus mengutuk hatiku yg berdetak diluar batas..
Kami pun melanjutkan perjalanan....

Ting ting ting ting

Kami membeku. Fakta bahwa suara itu tak jauh dari kami dan juga tak ada siapapun di rumah ini selain kami kecuali....

Aku menelan ludah kasar. Tidak. Dia datang. Tanpa sadar aku mulai gemetar. Memikirkan segala kemungkinan terburuk yg akan terjadi pada kami. Kami ?. Aku mengangkat wajahku dan melihat ekspresi Lee. Dia tenang. Sangat tenang. Tapi di balik mata itu aku melihat kebingungan dan kepanikan.

Tring tring tring

Kali ini suara itu kembali terdengar lebih kencang dan banyak seperti seekor pemangsa yg sedang mengejar buruannya...

"Han. Kau tunggu disini. Aku akan melihat asal suara itu. Oke ?"

Aku menggeleng keras. Tidak setuju dengan idenya. Bagaimanapun aku tak akan membahayakan hidupnya. Sudah cukup dia datang kesini mencariku.

"Han. Aku hanya akan melihat sebentar. Lalu kembali."
"Kkajjima"

Air mataku pun menetes. Dia terlihat memikirkan cara lain.

"Ayo kita lihat bersama Lee"

Dia terlihat tak setuju tpi pada akhirnya kami sama sama berjalan ke arah suara itu.

Tapi. Semakin kami mendekat ke arah suara itu. Suara itu.... hilang.

"Tidak ada apa apa. Ayo kita lanjutkan"

Aku mengangguk. Bingung dengan situasi ini. Sudah berapa lama sejak lee datang ?. Dan selama itu tak ada apa apa. Seperti tak ada yg terjadi. Hanya terlihat seperti kami yg mencari jalan keluar dari rumah yg besar ini.

"Lee ?"
"Hm ?"
"Sebelum kau pergi. Apa kau melihat jam ?"
"Wae ?"
"Anni. Sudah agak lama kita disini. Tapi tak ada yg terjadi"
"Memangnya apa yg terjadi sebelum aku datang Han ?"

Aku terdiam. Apa yang terjadi ?. Apa ?. Aku tak ingat. Kenapa ?. Apa yg terjadi ?.

"Han ?"
"Aku tak ingat."
"Han ?"
"Aku tak ingat. Kenapa aku tak ingat lee."
"Han han. Calm down. Its okay. Tak apa."
"Tidak tidak. Ada yg terjadi. Tapi apa ?."
"Okay okay. Jangan memaksa dirimu. Ingat secara perlahan.
"Aku tak ingat..... apapun....."

Apa yg salah ?. Tadi aku ingat apa yg terjadi. Tapi sekarang ?. Seperti ada yg menghapusnya. Tapi apa siapa bagaimana..... Aku menoleh ke arah Lee. Salahkah jika aku mencurigainya. Semenjak dia datang banyak hal aneh yg terjadi. Dimulai dari dia yg tiba tiba datang & langsung menemukanku begitu saja. Dari mulai suara itu tapi tak ada yg terjadi. Dan ini... Dia menoleh menatapku lembut. Genggamannya hangat. Sangat hangat.

Komentar