My Story

            Sebenernya pikiran untuk kuliah sudah ada sejak dulu, tapi untuk perencanaan matangnya pas kelas 3 SMA. Trus pas kelas 3 sma orang tua dan keluarga dengan semangatnya nyuruh saya kuliah. Berhubung juga Alhamdulillah ada biayanya, jadi lambat laun pun muncul niat untuk kuliah di dalam diri saya. Karna kuliah juga beda dengan sd smp sma pun juga membuat saya penasaran akan bagaimana rasanya kuliah, bukan itu saja saya pun sebenarnya ingin melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun saya agak lemah dalam hal akademik
            Salah satu alasan masuk Universitas Gunadarma itu karna kakak saya juga alumni Universitas Gunadarma, alasan lainnya pun mungkin sama dengan siswa lainnya, yaitu karena tidak masuk perguruan tinggi negeri. Dan juga selain Gunadarma saya gak begitu tau soal perguruan tinggi lainnya. Karna pas SMA pun saya hanya mencoba masuk ke IPB Bogor lewat jalur PMDK, tapi gagal. Dan saya tak mencoba jalur lain, dan langsung daftar di Universitas Gunadarma.
            Di Universitas Gunadarma pun saya memilih Fakultas Ekonomi dengan Jurusan Akuntansi. Padahal sewaktu saya bersekolah dulu saya paling lemah dengan hitung - hitungan, dan akuntansi pun kental dengan angka. Alasan jelas saya memilih jurusan Akuntansi pun masih misteri, bagi saya apalagi. Ahahahaha. Tapi saya akan bekerja keras. Bismillah.
            Saat perkuliahan pun rasanya bermacam macam, dari teman yang berbeda beda, sampai dosen yang kadang tak bisa dimengerti. Ada teman yang cuek, baik, lucu, pintar, dll. Tapi karna dasarnya semua orang itu baik, jadi tak ada yang jahat, adanya hanya dia tak menunjukkan kebaikannya di hadapan semua orang. Dosen pun juga begitu, semuanya baik.
            Untuk pelajaran pun, walau agak susah dan sulit dimengerti, tapi tak ada yang tak mungkin di dunia ini, jadi saya pun yakin saya pasti bisa. Dan juga saya bisa minta bantuan teman saya atau kaka saya jika ada hal yang tidak di mengerti. Saya agak susah jika minta bantuan dosen, atau minta penjelasan dosen, mungkin karena saya tipe orang yang susah mendengarkan orang baru. Mungkin itu juga penyebab kenapa kadang saya tak bisa ber konsentrasi saat proses pengajaran sedang berlangsung.

            Atas kesulitan dan kesusahan yang saya rasakan walau baru semester 2 pun tak berbanding dengan ayah saya yang mencari uang dari jam 5 pagi sampai jam 5 sore nonstop dari senin sampai minggu, jadi saya merasa saya gak berhak mengeluh atau menyerah karna ayah saya banting tulang mencari uang untuk biaya kuliah saya yang tak sedikit jumlahnya. Sepertinya memikirkan ayah saya dan keluarga pun cukup untuk memotivasi saya dalam perkuliahan yang akan saya lalui nanti selama 4 tahun lamanya. 

Komentar