Perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya
terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
- Faktor Alam/ Potensi Alam
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan produk dalam negeri
sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu
barang.
- Keinginan membuka kerja
sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya era globalisasi sehingga
tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Manfaat Perdangan
Internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
- Menjalin Persahabatan Antar Negara
- Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. - Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. - Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. - Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Macam - macam jenis perdagangan internasional
1. Bilateral
Perdagangan Bilateral adalah perdagangan yang terjadi antara 2 negara
contoh: Indonesia dan Jepang
2. Multiteral
Perdagangan Multiteral adalah perdagangan yang terjadi antara beberapa negara
contoh: APEC ( Asia Pasific Economic Cooperation)
3. Regional
Perdagangan Regional adalah perdagangan yang terjadi antara wilayah
contoh: AFTA (Asean Free Trade Area)
4.Antar Regional
Perdagangan Antar Regional adalah perdagangan yang terjadi antar 2 wilayah atau lebih
contoh: AFTA dan NAFTA
5. Internasional
Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang terjadi antar negara
contoh: WTO (World Trade Organization)
Hambatan
Perdagangan Internasional
Adanya
hambatan dalam perdagangan internasional menyebabkan berkurangnya jumlah barang
yang dapat diekspor dan diimpor oleh suatu negara. Berikut beberapa jenis
hambatan dalam perdagangan internasional.
- Kuota, yaitu kebijakan
untuk membatasi jumlah ekspor dan impor dari suatu negara tertentu. Dengan
adanya kuota, maka jumlah barang yang dapat diekspor dan diimpor menjadi
terbatas.
- Larangan impor,
yaitu kebijakan untuk melarang melakukan impor untuk produk-produk
tertentu. Bedanya dengan kuota impor, larangan impor menyebabkan suatu
negara tidak dapat melakukan impor sama sekali.
- Tarif, yaitu kebijakan
penetapan pajak atas barang ekspor dan impor. Kebijakan tarif bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
- Subsidi, yaitu kebijakan
untuk memberikan bantuan kepada produsen dalam negeri agar mereka tetap
tertarik memproduksi komoditas tertentu. Dengan adanya subsidi, biaya
produksi akan menjadi lebih murah, sehingga keuntungan produsen akan
meningkat.
- Embargo ekonomi,
yaitu kebijakan untuk tidak berhubungan dengan suatu negara dalam bidang
perdagangan ekspor-impor.
Peranan
Perdagangan Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Hubungan
perdagangan yang dibina antara satu negara dan negara lainnya akan menimbulkan
manfaat secara ekonomi maupun nonekonomi, baik yang berdampak positif maupun
negatif bagi suatu negara.
1.
Pengaruh Ekonomis
a.
Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Konsumsi
Pengaruh
ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antara lain berupa
semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi.
Dengan adanya perdagangan internasional, barang yang tersedia dipasar bukan
hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi
memiliki lebih banyak pilihan barang yang akan kita konsumsi. Meskipun
uang yang kita miliki sama, namun pilihan barang yang dapat kita beli dengan
uang tersebut akan tersedia lebih banyak.
b.
Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Produksi
Perdagangan
internasional memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi.
Sebelumnya sudah dibahas bahwa perdagangan internasional akan mendorong setiap
negara melakukan spesialisasi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Spesialisasi yang didasarkan pada keunggulan, akan membuat suatu negara
berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah yang lebih
banyak. Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas atau
keahlian pekerja. Semakin spesialis produksi suatu negara maka semakin
tinggi kualitas dan produktivitasnya.
2.
Pengaruh Nonekonomis
Selain
pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan internasional juga membawa
pengaruh yang tidak langsung dan bersifat nonekonomis. Pengaruh
nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan,
aspek politik, dan aspek militer.
- Perdagangan internasional dapat membuka
hubungan budaya antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan
mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
- Dalam aspek pendidikan, perdagangan
internasional dapat meningkatkan hubungan kedua negara dengan cara
mengadakan pertukaran pelajar antarnegara, memberikan beasiswa untuk
belajar di suatu negara, atau memberikan bantuan untuk membangun
sekolah-sekolah di negara yang kurang mampu.
- Aspek politik dari perdagangan
internasional adalah meningkatnya jalinan kerja sama antarnegara yang
berdagang.
- Perdagangan internasional dapat menjadi
pintu pembuka untuk kerja sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya
untuk mengawasi penyelundupan barang-barang terlarang dan pembajakan yang
dapat merugikan kedua belah pihak.
Ekspor
Ekspor adalah kegiatan
perdagangan yang berupa penjualan barang dari dalam ke luar negeri. Sistem
pembayaran, kualitas dan kuantitas barang, serta syarat-syarat penjualan
lainnya telah disetujui oleh kedua pihak, eksportir dan importir.
Contoh: Indonesia menjual
hasil bumi, seperti kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.
Impor
Impor adalah kegiatan
perdagangan yang berupa pembelian barang atau jasa dari suatu negara ke dalam
negeri. Kegiatan ini dilakukan oleh orang atau lembaga yang disebut dengan
importir. Kegiatan impor dapat menimbulkan dampak negative bagi perekonomian
suatu Negara. oleh karena itu, Negara melakukan pembatasan impor demi
melindungi produsen-produsen dalam negeri.
Contoh: Indonesia mendatangkan
pesawat, kereta, dan kapal laut dari luar negeri untuk keperluan transportasi
di dalam negeri.
Dampak positif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
Dampak positif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
- Kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak
dapat diproduksi di dalam negeri menjadi terpenuhi.
- Perdagangan internasinal mendorong setiap
negara ke arah spesialisasi dalam memproduksi barang berdasarkan
keunggulan komparatif yang dimilikinya.
- Mendorong keinginan untuk meningkatkan
produksi
- Perdagangan internasional bisa mendorong
laju pertumbuhan ekonomi.
- Perdagangan luar negeri membuka wilayah
pasar baru yang lebih luas bagi produk-produk dalam negeri
- Pengaruh yang sangat penting dari
perdagangan luar negeri terhadap sektor produksi adalah berupa peningkatan
produktifitas dan efisiensi pada umumnya
- Pendapatan atau devisa negara meningkat
- Terbukanya kesepatan kerja.
Dampak negatif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
- Terjadinya perubahan pola dan kebiasaan
konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat
dibukanya hubungan dengan luar negeri.
- Ada kecenderungan bagi masyarakat untuk
melakukan tindakan konsumsi secara “berlebihan”
- Mundurnya industri dan produksi dalam
negeri kalau masyarakat lebih menyukai produk-produk luar negeri.
- Munculnya ketergantungan kepada negara
negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi.
Komentar
Posting Komentar